Pantun Dalam Bahasa Toraja Disebut A Parikan
Dalam bahasa jawa misalnya dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa sunda dikenal sebagai paparikan.
Pantun dalam bahasa toraja disebut a parikan. Tonggo sebelah adol jamu minggu wingi munggah kaji yen aku sayang awakmu. Jenis parikan yang pertama disebut lamba yaitu parikan panjang berisi. Tuku cakwe tekan jerman karo pacare nang karaoke ojo gawe wong wedok nyaman yen akhire mbok tinggalake. Di berbagai daerah di indonesia pantun disebut.
Richard olaf winstedt dan richard james wilkinson dalam pantun melayu 1914 menyatakan pantun bukan sekedar gubahan kata kata yang mempunyai rima dan irama. Fungsinya sebagai penyampai pesan parikan pantun seringkali menjadi hiburan tersendiri melalui kata katanya yang enak jika didengar. Sedangkan dalam bahasa batak dinamakan umpasa baca. Contoh pantun jawa tersebut adalah seperti berikut ini.
Parikan merupakan salah satu bagian dalam kesenian ludruk. Dalam bahasa jawa pantun disebut dengan parikan dalam bahasa sunda disebut dengan paparikan dan dalam bahasa batak pantun disebut dengan umpasa. Pantun dalam bahasa jawa juga disebut parikan berisi pesan pesan kehidupan. Paparikan dalam bahasa sunda.
Pantun bahasa jawa atau parikan digunakan sebagai sarana hiburan juga penyampaian pesan kepada pendengar. Dalam bahasa sunda disebut paparikan. Rejong dalam bahasa bengkulu. Dalam masyarakat jawa ada seni merangkai kata yang pola susunannya sama dengan pantun dan disebut dengan parikan.
Parikan dalam bahasa indonesia desebut pantun. Terdiri atas 4 larik atau empat baris dalam setiap bait. Dalam bahasa jawa sendiri pantun biasa dikenal dengan sebutan parikan. Pesan yang disampaikan sesuai kenyataan dalam kehidupan sehari hari juga pesan nasehat untuk kehidupan dimasa depan.
Lazimnya pantun terdiri atas empat larik atau empat baris bila dituliskan setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata bersajak akhir dengan pola a b a b dan a a a a tidak boleh a a b. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik atau empat baris bila dituliskan bersajak akhir dengan pola a b a b tidak boleh a a a a a a b b atau a b b a. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang. Pantun memiliki ciri ciri sebagai berikut.
Dalam bahasa jawa misalnya dikenal sebagai parikan dalam bahasa sunda dikenal sebagai paparikan dan dalam bahasa batak dikenal sebagai umpasa baca. Umpama dalam bahasa batak. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa minangkabau yang berarti petuntun. Dalam kesenian ludruk terdapat 3 jenis parikan yang ditampilkan sebelum pertunjukan ludruk dimulai.
Ionde dalam bahasa toraja. Istilah pantun di jawa tengah disebut dengan parikan di daerah toraja pantun dikenal dengan bolingoni. Panton dalam bahasa aceh dan ambon. Dari kata pantun yang menarik adalah dalam bahasa simalangun artinya sindiran sedangkan dalam bahasa sunda kata sisindiran mempunyai arti bentuk puisi yang dikenal dengan pantun.
Dalam bahasa jawa pantun dikenal dengan nama parikan. Isi dari parikan berbagai macam jenisnya namun umumnya digunakan sebagai bahan merayu dan candaan yang sifatnya menghibur tidak hanya.