Pantun Berasal Dari Minangkabau Adalah
Menurut kamus besar bahasa indonesia kbbi pantun adalah.
Pantun berasal dari minangkabau adalah. Pantun adalah sebuah susunan kata kata memiliki bentuk berupa puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima akhir ab ab atau juga bisa a a a a. Dalam bahasa jawa pantun dikenal dengan nama parikan. Dalam bahasa sunda juga dijelaskan tentang paparikan sedangkan dalam bahasa batak dikenal dengan umpasa. Apabila diambil dari bahasa jawa klasik yaitu kata pari atau parik yang memiliki makna peribahasa dalam bahasa melayu.
Duh jangan marah lho. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik atau empat baris bila dituliskan tiap larik terdiri atas 8 12 suku kata ber sajak akhir dengan pola a b a b ataupun a a a a tidak boleh a a b b. Hayo kamu siap siap ketawa ngakak ya. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata.
Sedangkan dalam bahasa batak dinamakan umpasa baca. Jawab pada tuduhan dan sebagainya. Pepatah petitih minangkabau bukan budaya warisan dari tradisi islam. Istilah pantun sendiri berasal dari bahasa minangkabau yaitu patuntun yang berarti petuntun.
Kata pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa minangkabau yang memiliki arti penuntun. Pantun adalah puisi indonesia melayu tiap bait kuplet biasa terdiri atas empat baris yang bersajak a b a b tiap larik biasanya berjumlah empat kata. Dikutip dari buku pintar pantun dan peribahasa indonesia 2015 karya mutia dwi pangesti dan desi permatasari pantun berasal dari bahasa minangkabau patuntun yang berarti petuntun. Sedangkan dari india juga ada karya yang memiliki arti yang sama yaitu sloka atau umpama.
Pengertian pantun pantun merupakan jenis puisi lama yang memiliki empat bait yang terdiri dari sampiran dan isi menurut asal usulnya pantun berasal dari kata patuntun yang dalam bahasa minangkabau berarti penuntun. Pantun berasal dari kata patun dalam bahasa minang kabau yang berarti petuntun. Dalam bahasa sunda disebut paparikan. Sebab pepatah petitih ini adalah salah satu warisan nenek moyang minangkabau dalam tradisi lisan dimana secara etimologi adalah seni berbicara mematahkan manitihkan perkataan dalam suatu musyawarah atau perundingan.
Baris pertama dan baris kedua biasanya tumpuan sampiran saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi. Pantun ini sama dengan parikan dalam kesusastraan jawa. Kesenian batombe tidak ada yang tahu pasti kapan tradisi ini muncul. Jadi esensi dari berbalasan pantun batombe pada hakikatnya dalam rangka manjapuik baban nan barek refisrul dan rismadona 2016 51.
Pantun juga kerap kali disebut parikan paparikan atau umpasa di tiap daerah tertentu.